Karya yang diterbitkan GagasMedia
Montase by Windry Ramadhina Interlude
by Windry Ramadhina
London by Windry Ramadhina Memori
by Windry Ramadhina
Let Go by Windhy Puspitadewi After Rain by Anggun Prameswari
The Truth About Forever by Orizuka Coming Home by Sefryana
Khairil
Walking After You by Windry Ramadhina Marriageable by Riri Sardjono
Selain karya yang diterbitkan GagasMedia
Metropolis by Windry Ramadhina
The Chronicles of Audy by Orizuka
Selain Orange, aku suka hampir semua karya kak Windry Ramadhina
yang diterbitkan Gagasmedia (karena belum baca, tapi udah gak sabar juga nunggu
Orange cetak ulang). Aku gak banyak baca buku selain terbitan GagasMedia
kecuali penulis-penulis tertentu yang memang karya-karyanya jadi favorit aku. 12
buku ini jadi favorit dan rekomendasiku buat
yang bingung mau baca buku fiksi apa.
2.
Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa?
Let Go, dan The
Truth About Forever. Menariknya, dalam novel Let Go yang temanya remaja banget
ini, romansa anak SMA-nya gak ditampilkan secara kental. Justru persahabatan
antara dua tokoh laki-lakinyah-lah yang bikin pembaca tertawa, nangis dan
kesal. Menurutku sih, menggambarkan bromance ke dalam novel yang bisa menarik
hati pembaca tuh ga mudah, tapi Let Go 99% berhasil.
Gara-gara baca The Truth About
Forever, aku nangis tengah malam sambil nahan isak tangis, niatnya sih baca
beberapa lembar sebelum tidur, malah keterusan. Overall, aku emang suka novel-novel
yang nggak happy ending atau bahkan gantung aja sekalian. Lebih banyak
meninggalkan kesan mandalam buat pembaca
3.
Apa quote dari buku yang kamu ingat dan menginspirasi?
Nggak ada
satu quote yang aku ingat secara spesifik, ditambah cukup lama juga aku nggak
baca buku T^T . sejauh ini yang aku ingat adalah quote-quote yang bertebaran di
novel Let Go dan Refrain yang menemani masa remajaku ketika masih berseragam.
4. Siapakah tokoh di dalam buku yang ingin kamu pacari?
Berikan alasan kenapa kamu cocok jadi pasangannya.
Setiap
baca novel baru dengan tokoh laki-laki yang menarik, aku selalu berhayal tokoh
cowok itu real dan bisa aku pacarin, jadi yah sebenernya sih banyak, hehehe. Tapi
berhubung buku terakhir yang aku baca adalah Walking
After You, jadi sekarang aku kepingin banget gantiin Anise untuk jadi pacarnya
Julian (An, aku siap gantiin kamu kalau-kalau udah ga tahan lagi pacaran sama
cowo kayak Ju).
Kalau dibilang cocok jadi pasangannya sih kayaknya aku ngga begitu cocok
yah. Cowo macem Ju yang susah dihadapi, aku mana sanggup. Jadi alasan aku
pengen pacarin dia sih karena aku kepengen dibikinin kue tiap hari, kalau Ayu
gak mau makan souffle cokelat buatannya dan An mulai bosan menghabiskan souffle
pesanan Ayu, perutku siap menampung.
5. Ceritakan ending novel yang berkesan dan tak akan kamu
lupakan!
Meski aku
suka akhir cerita yang berakhir bahagia, tapi sejujurnya, akhir yang tidak
terselesaikan dan tidak menggembirakan lebih berkesan. Menulis akhir yang
seperti itu menunjukan penulis berani mengambil keputusan sulit yang nantinya
mungkin akan disesali pembaca, membuat pembaca menangis bahkan kesal.
Salah satu novel yang memberiku kesan
adalah ending novel Metropolis karya Windry Ramadhina. Kasus demi kasus yang
pelik kak Windry akhiri dengan akhir yang belu bahkan tidak terselesaikan sama
sekali. Tapi disitulah letak melegakannya dari novel ini.
Suka atau tidak, kenyataannya, ada sejumlah rantai yang hilana dan tidak ditemukan hingga saat ini. Itulah sebabnya kenapa Bram memilih menghabisi Burhan di tempat pada malam berdarah di Penjaringan ketimbang menyeret dia ke pengadilan. Sebagian bukti memang dating terlambat, tetapi sebagian lainnya tidak muncul sama sekali
6. Buku pertama Gagasmedia yang kamu baca? Dan kenapa kamu
memilih itu?
Aku mengenal GagasMedia lewat novel
Dongeng Semusim, Dia dan Let Go. Alasanku bukan karena ‘kenapa’, tapi karena ketiga
buku GagasMedia itulah yang pertama kali aku tahu.
Jadi waktu itu ketiga novel itu jadi
rebutan karena banyak yang mau baca, aku denger dari mulut ke mulut kalau
tiga-tiganya seru, jadilah hampir satu asrama ngantri buat baca novel-novel
itu. Karena aku juga suka baca aku ikutan ngantri. Lumayan nunggu lama sampai
aku dapat giliran baca, saking ga sabarnya aku sampai interupsi temenku yang
lagi baca salah satunya, jadi aku pinjam pas dia lagi nggak baca dan bukunya
nganggur. Aku lupa diantara Dongeng Semusim dan Dia, mana yang aku baca lebih
dulu, sementara Let Go aku baca belakangan karena antriannya lebih panjang. Sekarang
sih Alhamdulillah udah punya. Btw, sampai sekarang aku gak tahu ketiga novel
itu milik siapa, hahaha…
Sementara novel GagasMedia pertama yang
aku beli adalah Forgiven karya Kak Morra Kuatro. Di kota tempat tinggalku,
sampai sekarang cuma ada toko buku Tisera, dan waktu itu buku terbitan
GagasMedia yang dipajang di toko buku masih sedikit sekali. Yup, cuma ada dua
judul buku GagasMedia dan salah satunya Forgiven. Karena waktu itu kantongku
masih kelas anak SMA, jadilah aku cuma ambil satu, keputusan beli Forgiven
didasari judul dan cover yang menarik dan blurb yang bikin penasaran. Kebahagiaan
beli novel dengan uang saku hasil ditabung sendiri itu tak terkira, saking
senangnya ga terhitung berapa kali aku baca ulang novel itu.
Btw, kalau sekarang sih, meski toko
bukunya masih cuma Tisera, buku-buku GagasMedia udah bisa aku dapetin dengan
mudah, bahkan sampe bingung mau beli yang mana dulu dan timbunan makin
bertambah.
7. Dari
sekian banyak buku yang kamu punya, apa judul yang menurutmu menarik, kenapa?
Sabtu Bersama Bapak, karya Adhitya Mulya.
Ketika menyebut judulnya, ada perasaan
yang nggak bisa aku deskripsikan, mengingat hubunganku yang berjarak dengan
bapak. Judulnya sederhana tapi ‘ngena’ menurutku, aku sendiri sampai sekarang belum
baca, tapi novel ini udah masuk waiting list-ku.
8. Sekarang, lihat rak bukumu... cover buku apa yang kamu
suka, kenapa?
Sampai sekarang,
masih nggak bisa berhenti sebut Montase tiap ditanya cover buku apa yang paling
disukai. Karena aku orang yang lebih selektif dalam memilih buku yang mau
dibeli, jadi aku jarang lihat buku dari cover-nya. Pertimbanganku biasanya dari
penulisnya, karena banyak banget penulis favorit yang sampai sekarang karyanya
belum lengkap aku koleksi.
Tapi lain
cerita sama Montase ini, karena aku bener-bener tertarik sama cover, didukung blurb
yang seolah berteriak ‘beli aku! beli aku! bawa aku ke kasir!‘. dan setelah
baca Montase inilah aku jatuh cinta dengan semua karya Kak Windry Ramadhina.
9. Tema cerita apa yang kamu sukai, kenapa?
Seperti cewe
kebanyakan, aku juga penggemar novel romance, aku rasa untuk hal ini aku nggak perlu
kasih alasan yah, hehe...
Selain itu,
aku juga suka buku yang mengangkat tema psikologi. Hal-hal seperti memiliki
kepribadian ganda, tokoh yang memiliki gangguan kejiwaan, dengan kepiawaian
penulis dalam mengolah cerita akan membuat pembaca penasaran dan sangat menarik
untuk dibaca.
10.
Siapa penulis yang ingin kamu temui, kalau sudah ketemu,
kamu mau apa?
Sekarang
ini, aku ingin sekali ketemu Kak Windhy Puspitadewi. Karena dia adalah salah
satu penulis yang mengenalkan GagasMedia padaku melalui karyanya. Berhubung aku
suka nearvous dan panikan, apalagi berhadapan dengan orang yang kagumi, jadi aku
cuma bisa minta tanda tangan Kak Windhy di buku-buku koleksiku yang merupakan
karyanya, cukup itu aja sih, karena bisa ketemu aja udah bikin senang. Yah kalau
bisa aku mau ngobrol banyak juga. sebelum itu, aku mau lengkapi dulu koleksiku
supaya bisa dengan percaya diri menghadapi penulis favoritku.
Selain itu,
banyak dari penulis GagasMedia yang sudah aku temui berkat banyaknya
event-event yang diselenggarakan GagasMedia (Thanks to Beloved Publisher, Gagas
<3). Sebagai pembaca, event yang diadakan Gagas sangat menyenangkan hati karena
aku dan tentunya para pembaca lain merasa diistimewakan. Meski sudah beberapa
kali bertemu aku masih ingin ketemu lagi dan lagi, jadi jangan pernah bosan
mengadakan event yang bisa mempertemukan pembaca dan penulis dan menyatukan
kita semua yah.
11. Lebih
suka baca e-book atau buku cetak, kenapa?
Buku cetak dong!!! Lebih enak dipegang dan
berasa gitu baca bukunya, juga asik dibawa kemana-mana. Sebenarnya kalau untuk
memudahkan dibawa kemana-mana, jelas e-book memang lebih mudah. Apalagi sekarang
orang-orang tampaknya gak bisa pergi kalau smartphone-nya gak dibawa.
Tapi kalau baca buku juga via e-book,
bisa-bisa mataku gak lepas dari layar ponsel terus-menerus, nggak baik juga
kan. Udah terlalu banyak orang yang anti-sosial karena media social dan
orang-orang yang ga lepas dai layar ponsel ketimbang perhatiin sekitar.
Dan lagi, aku suka banget rak buku yang
semakin penuh karena koleksi-koleksi buku baru terus bertambah. Perasaan senang
ketika keluar dari toko buku dengan menenteng buku baru yang sudah diincar sejak
sebelum terbit, perasaan kesal karena pembatas buku yang hilang setelah
dipinjam teman, atau buku yang kotor dan rusak. Selain itu, meliah orang yang
sedang khusyuk baca buku di tengah keramaian, jelas lebih keren dari pada yang
serius pelototin layar ponsel, kan.
12.
Sebutkan 12 kata untuk GagasMedia menurutmu!
Awesome =>
nggak berenti-berenti menerbitkan karya yang mengagumkan
Gorgeous
=> para penulis dan editor bersinergi menciptakan karya-karya yang indah
Candy =>
karya-karya terbitan GagasMedia bagaikan permen yang bisa dicicipi dengan berjuta
rasa berbeda
Dream => GagasMedia adalah ‘media’ untuk
mewujudkan impianku sebagai penulis dan editor
Hope => GagasMedia adalah harapan bagi
penulis-penulis baru untuk menerbitkan karya pertamanya
Home => GagasMedia itu rumah yang menaungi
penulis dan orang-orang dibelakang layar penerbitannya juga para pembaca.
Entertain => memberi hiburan dengan
cara yang bagi sebagian orang membosankan –membaca-
Education => karena setiap buku selalu
memperluas pengetahuan
Friend => GagasMedia adalah teman yang
mengajak dan menemani bahagia, tertawa, juga menangis
Maps => GagasMedia bisa jadi peta yang
mengantar pembaca mengelilingi dunia
Puzzle =>aku menganggap GagasMedia itu
puzzle, yang ingin aku lengkapi dengan memiliki semua karya terbitannya. Semua pembbaca
setia Gagas juga pasti punya keinginan yang sama
Shoes => seperti sepatu yang nggak
lengkap kalau cuma sebelah, GagasMedia bersama pembaca dan penulis saling
melengkapi
buku yg membuatku menangis... buku pelajaran fisika
BalasHapusbuku yg membuatku menangis... buku pelajaran fisika
BalasHapus